PA Sanggau menggelar upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-89, Jum’at, 22 Desember 2017. Bertempat di halaman Kantor PA Sanggau, upacara berlangsung hikmat dengan dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Agama Sanggau, Drs. Juaini, S.H. Bertindak sebagai komandan apel pada acara ini adalah Iliyansyah, S.E.I,, Pembawa Acara; Pratiwi Kurniasari Esma, Pembaca UUD Negara Republik Indonesia 1945; Safni Eriza, A.Md., Pembacaan Sejarah Singkat Hari Ibu; Miftahul Jannah, S.H.I., dan Pembaca do’a; Rakiman, S.H.I., S.H.

Dalam acara ini, dibacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, oleh Ketua PA Sanggau sebagai Pembina upacara. Dalam sambutan tersebut, ibu menteri memaparkan bahwa Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia  yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Beliau juga memaparkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara di dalam mencapai tujuan negara serta dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan hukum. Perempuan dan laki-laki juga memiliki kesempatan, peluang dan akses yang sama sebagai sumberdaya pembangunan   sebagaimana target yang harus dicapai dalam tujuan pembangunan nasional jangka menengah dan jangka panjang maupun tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan sampai tahun 2030. Atas dasar inilah Peringatan Hari Ibu ke-89 tahun 2017 mengambil tema “ Perempuan Berjaya, Indonesia Jaya”.

Hal ini didasari  oleh situasi dan kondisi bangsa yang saat ini sedang menghadapi situasi yang disebut oleh Presiden “darurat terhadap kekerasan perempuan dan anak”. Oleh karena dia berharap dengan adanya kerjasama yang baik antara laki-laki dan perempuan akan dapat menghasilkan dan mencapai sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu harus timbul kesadaran dan keinginan untuk bersama-sama menghindari, tidak melakukan, dan menghentikan semua bentuk kekerasan dalam ranah publik maupun domestik (rumah tangga).

Demikian, intisari amanat dari Ibu Menteri PPA yang dibacakan oleh Ketua Pengadilan Agama Sanggau dalam upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-89 tahun 2017 yang digelar di halaman Pengadilan Agama Sanggau. Semoga menambah semangat dan tekad bagi seluruh aparatur Pengadilan Agama Sanggau untuk  terus memajukan instansi tercinta ini dengan menjalin kerja sama yang baik antara laki-laki dan perempuan sehingga kualitas pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat pencari keadilan akan lebih baik di masa mendatang.

 

Sesuai dengan amanat Ketua Mahkamah Agung agar sejak awal januari tahun 2018, seluruh pengadilan sudah menerapkan SIPP versi 3.2.0 dalam acara peluncuran Sistem Informasi Penelusuran Perkara dan penyerahan Sertifikasi Penjaminan Mutu kepada 4 lingkungan peradilan, bertempat di Ball Room Hotel Clarion, Kamis, 29 November 2017, Pengadilan Agama Sanggau mengadakan sosiasilisasi SIPP versi versi 3.2.0 tersebut pada hari senin, 18 Desember 2017.

Bertempat di ruang sidang yang sekaligus berfungsi sebagai aula Pengadilan Agama Sanggau, sosialisasi yang dimentori oleh Admin SIPP PA Sanggau, Ismail Azwardi, S.H.I. (Panmud Permohonan), memaparkan beberapa kelebihan-kelebihan update terbaru SIPP versi 3.2.0 ini.

Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) merupakan aplikasi teknologi berbasis web dalam memberikan informasi perkara kepada masyarakat Pencari Keadilan. SIPP dibangun sebagai media kerja yang baik dan efektif bagi internal pengadilan, tertib administrasi, efektif dan efesien, monitoring dan pengawasan dan yang paling urgen adalah media yang memudahkan masyarakat pencari informasi perkara untuk mengupdate informasi perkaranya dengan mudah, cepat dan berbiaya murah. Sehingga dengan format SIPP versi 3.2.0, masyarakat dapat mengontrol pelaksanaan proses pengadilan melalui Website, dimana terdapat fitur-fitur baru yaitu penambahan fungsi template, delegasi on line, dan integrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Perkara (SIAP) Mahkamah Agung dan Direktori Putusan.

Dengan sosialiasasi ini diharapkan agar seluruh aparatur PA Sanggau, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan SIPP, segera menggunakan SIPP versi 3.2.0 dalam setiap aktifitasnya, baik dalam pembuatan Putusan, BAS, hingga pembuatan relaas panggilan/pemberitahuan agar informasi-informasi yang berkaitan dengan perkara dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat pencari keadilan  sehingga komitmen Pengadilan Agama Sanggau untuk mengerahkan upaya maksimal dalam menyajikan pelayanan yang baik kepada publik, yang salah satunya dengan Optimalisasi teknologi informasi (TI), dapat terlaksana dengan baik.

 

Pengadilan Agama Sanggau menggelar apel pagi pada hari senin, tanggal 18 Desember 2017.  Apel pagi yang merupakan apel terakhir di tahun 2017 ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Agama Sanggau, Drs. Juaini, S.H. Dalam amanatnya beliau berpesan agar seluruh aparatur Pengadilan Agama Sanggau lebih meningkatkan kinerja apalagi menjelang libur panjang natal dan akhir tahun 2017. Kepada masing-masing unit kepaniteraan dan kesekretariatan agar menyelesaikan seluruh tugas-tugas, baik itu laporan-laporan atau pekerjaan rutin lainnya yang memang harus diselesaikan pada tahun ini sehingga ketika memasuki tahun 2018 nanti, tidak lagi disibukkan dengan pekerjaan tahun ini, namun sudah memasuki fase baru, yaitu mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas pada tahun 2018.

Beliau juga menginformasikan akan ada pengawasan oleh HATIWASDA di Pengadilan Agama Sanggau,yang dipimpin langsung oleh WKPTA Pontianak, Drs. H. Insyafli, M.H.I., pada hari Rabu dan Kamis, 20-21 Desember 2017. Oleh karena itu kepada seluruh aparatur PA Sanggau agar menuntaskan pekerjaannya sehingga pada pengawasan kali ini, tidak terlalu banyak temuan, meskipun di satu sisi, temuan-temuan oleh Pengawas tersebut dapat dijadikan pelecut motivasi agar aparatur PA Sanggau lebih giat lagi bekerja dan tidak cepat puas dengan hasil kinerjanya, namun di sisi lain hal ini menunjukkan kelalaian kita dalam bekerja karena tidak mampu menuntaskan pekerjaan tepat waktu.

Dalam pembinaannya Ketua juga menyinggung tentang pro dan kontra kebolehan mengucapkan Selamat Hari Natal terhadap umat kristiani. Menurut beliau meskipun hal ini masih pro dan kontra, namun sebagai pimpinan instansi yang hidup di lingkungan yang beragam agama dan kepercayaan, mengharuskan kita untuk menjaga toleransi umat beragama, apalagi di tengah suasana keberagaman yang saat ini rentan dengan timbulnya konflik dan perpecahan, penting bagi kita untuk mengikuti para ulama yang membolehkan ucapan perayaan natal (dalam hal ini beliau menyitir pendapat Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU), namun dengan keyakinan bahwa maksud kita memberi ucapan perayaan natal itu adalah untuk merayakan kelahiran Isa al-masih, sebagai nabi dan rasul Allah.

Oleh karena itu beliau memerintahkan agar di Kantor Pengadilan Agama Sanggau dipasang spanduk ucapan selamat hari natal sebagai bentuk penghormatan terhadap umat kristiani, namun tentunya disesuaikan dengan keyakinan Agama Islam dalam memandang sosok Isa al-Masih as. Dengan demikian, Pengadilan Agama Sanggau tetap mempertahankan ciri inklusifitasnya tanpa meninggalkan nilai-nilai yang dibangun dalam Agama Islam.