Pratiwi Kurniasari Esma

Jumat tanggal 19 Juli 2024 pukul 07.00 WIB setelah mengikuti bimbingan teknis pada malam sebelumnya dari Ketua Mahkamah Agung RI, pagi ini Ketua, Wakil Ketua, Para Hakim, Panitera dan Sekretaris lanjut mengikuti pembinaan oleh pejabat Eselon I Mahkamah Agung RI. Hadir sebagai narasumber pada pembinaan teknis dan administrasi yudisial hari ini diantaranya Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Dirjen Badilag), Drs. H. Muchlis S.H., M.H.

Pada paparannya, Dirjen Badilag menghimbau untuk mengoptimalkan layanan e-court sebagai salah satu upaya Mahkamah Agung dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Ditjen Badilag sendiri akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan kebijakan penanganan perkara e-court sebagai salah satu penilaian kinerja pimpinan pengadilan.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI, Sugiyanto, S.H., M.H. menyampaikan pembinaan mengenai Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.

Dalam penjelasannya, sejak tahun 2023 tim Mystery Shopper telah melakukan profiling terhadap integritas dan profesionalitas para hakim. Sampai dengan tanggal 05 Juni 2024, Bawas telah mengumpulkan data terhadap 1004 orang hakim atau 12,4% dari jumlah hakim sebanyak 8091 orang. Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai data profil seluruh hakim serta peta tingkat integritas dan profesionalitas agar menjadi bahan pertimbangan pimpinan Mahkamah Agung dalam melakukan promosi dan mutasi.

• 

• 

Jumat tanggal 19 Juli 2024 pada pukul 13.30 WIB, Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Pontianak kembali mengadakan webinar secara online dan secara khusus diselenggarakan untuk seluruh PPNPN se-wilayah PTA Pontianak guna meningkatkan kemampuan PPNPN. Pada webinar ke 3 ini membahas soal Tes Intelejensia Umum (Numerik).

Bertempat di ruang media center PA Sanggau, PPNPN PA Sanggau antusias mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh PTA Pontianak. Narasumber pada seri ke-3 diisi oleh Roman, sementara pada sharing session diisi oleh Andi Kurniawan, S.E. dengan Luluk Septian D, S.PSi. sebagai moderator.

• 

• 

Kamis, 18 Juli 2024 bertempat di ruang media center Pengadilan Agama (PA) Sanggau, Ketua, Wakil Ketua, Para Hakim, Panitera serta Sekretaris dengan menggunakan pakaian batik lengan panjang menghadiri pembinaan yang dilakukan oleh Pimpinan Mahkamah Agung RI secara hybrid dari Nusa Tenggara Barat kepada seluruh pimpinan dan hakim di seluruh Indonesia pada empat peradilan.

Malam itu pukul 18.30 WIB Ketua Mahkamah Agung RI (KMA), Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H. melakukan pembinaan bidang teknis dan administrasi yudisial. Pada kesempatan itu, KMA tak henti-hentinya berpesan kepada seluruh aparatur yang hadir saat itu baik secara online maupun yang hadir langsung di Mataram, agar selalu menjaga integritas karena hal ini menjadi fondasi utama atas segala tindakan yang diambil. Selain itu, dalam upaya peningkatan kepercayaan kepada publik, ia berharap aparatur peradilan mampu menjaga profesionalitas dalam menjalankan tugas kedinasan.

Berdasarkan surat undangan dari Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI Nomor 43/BUA.4/UND.PL1.2.1/VII/2024 tanggal 16 Juli 2024 Hal Pendampingan Pengusulan RKBMN (Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara) Tahun Anggaran 2026 melalui Aplikasi e-Sadewa, maka Sekretaris bersama Kasubbag Umum dan Keuangan menghadiri undangan tersebut secara virtual di ruang kerja masing-masing pada hari Kamis tanggal 17 Juli 2024 sebagaimana surat undangan tersebut.

Kegiatan ini diikuti oleh Para Sekretaris Tingkat Banding dan Tingkat Pertama, serta para Kasubbag Keuangan dan Pelaporan Tingkat Banding, Para Kasubbag Umum dan Keuangan Tingkat Pertama dan Operator BMN Tingkat Banding dan Tingkat Pertama pada 4 lingkungan peradilan di seluruh Indonesia.

Zoom meeting kali ini membahas tentang persiapan usulan pengadaan/pemeliharaan/pemanfaatan/pemindahtanganan/penghapusan beserta data dukung yang akan di unggah melalui aplikasi e-Sadewa. Pada kesempatan ini, satuan kerja diharapkan telah membaca dan mempelajari petunjuk teknis mengenai penggunaan Aplikasi SIMAN Versi 2 yang telah diterbutkan melalui website Mahkamah Agung RI.

Selasa (16/7/2024), Pengadilan Agama Sanggau (PA Sanggau) melaksanakan peletakan sita marital atas objek harta bersama berdasarkan Putusan Sela Nomor 138/Pdt.G/2024/PA. Sgu tertanggal 6 Juni 2024 yang berlokasi di Dusun Entakai Melayu, Kelurahan Tanjung Kapuas, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Peletakan sita ini merujuk pada pasal 95 angka (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI) bahwa singkatnya peletakan sita jaminan atas harta bersama tanpa adanya permohonan gugatan cerai, apabila salah satu melakukan perbuatan yang merugikan dan membahayakan harta bersama seperti judi, mabuk, boros dan sebagainya.

Ini merupakan pertama kali PA Sanggau melaksanakan peletakan sita marital yang dijalankan oleh Slamet Supriyadi, S.H.I. selaku Jurusita didampingi oleh dua orang saksi, Rakiman, S.H.I. dan Murniasih, S.H. Selain itu, turut hadir pula Penggugat, Kuasa Penggugat, Tergugat, Lurah Tanjung Kapuas, Ketua RT setempat dan aparat Kepolisian Sektor Kapuas (Polsek Kapuas). Adapun objek dari harta bersama yang dilakukan peletakan sita berjumlah 3 jenis objek, terdiri atas : 1 (satu) bidang tanah dan bangunan di atasnya, 4 (empat) bidang tanah kebun, dan 120 (seratus dua puluh) pohon sawit.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 WIB, diawali dengan pertemuan di objek sita yang pertama, yakni sebidang tanah dan bangunan di atasnya. Dibuka oleh Slamet Supriyadi, S.H.I. dengan membacakan putusan sela tersebut di atas. Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan objek sita yang lain berupa tanah kebun dan pohon sawit yang berlokasi di Dusun Narai, Kelurahan Tanjung Kapuas, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau berjarak kurang lebih 2 km dari objek pertama.

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Sita Marital. Kegiatan peletakan sita ini berlangsung dengan lancar, tertib, dan aman. Selanjutnya objek sita akan didaftarkan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk dilakukan pemblokiran. Sebagai penutup, Jurusita PA Sanggau mengingatkan bahwa peletakan sita bertujuan untuk menghindari adanya pengalihan objek sita atau objek sengketa kepada pihak lain sebelum masuk ke proses selanjutnya. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas kelancaran dan keberhasilan kegiatan peletakan sita ini, serta berharap proses selanjutnya berjalan lancar dan membuahkan hasil yang terbaik bagi kedua belah pihak. (mur)

• 

• 

• 

Pagi ini, Senin tanggal 08 Juli 2024, M. Yeri Hidayat sebagai Hakim Mediator tersertifikasi melaksanakan mediasi untuk perkara Cerai Gugat, yaitu perceraian yang diajukan oleh pihak istri kepada pihak suami. Selama mediasi yang berlangsung cukup tenang dan damai ini, Hakim Mediator melakukan mediasi dan berhasil mencapai kesepakatan perdamaian sebagian antara kedua belah pihak.

Upaya damai atau mediasi ini merupakan tahapan yang wajib ditempuh oleh setiap perkara contentious yang diajukan di pengadilan sebagaimana diatur pada Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Kesepakatan perdamaian sebagian adalah kesepakatan antara pihak Penggugat dengan sebagian atau seluruh pihak tergugat dan kesepakatan Para Pihak terhadap sebagian dari seluruh objek perkara dan/atau permasalahan hukum yang disengketakan dalam proses Mediasi (Pasal 1 butir 9 Perma Nomor 1 Tahun 2016).

Kata halal bihalal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, biasanya halal bihalal akan dikaitkan dengan hari raya Idul Fitri, umat muslim berkumpul untuk saling memaafkan satu sama lainnya. Sebenarnya apa arti halal bihalal dan bagaimana ritual tersebut dilakukan?

Pertama asal usul halal bihalal  bermula dari salah satu tokoh muslim Indonesia yang bernama KH Abdul Wahab Hasbullah yang pada tahun 1948 memperkenalkan istilah halal bihalal kepada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar pemimpin politik yang pada saat itu masih ada beberapa konflik pasca kemerdekaan Indonesia. Atas saran tersebut, pada hari Raya Idul Fitri tahun 1948, bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul “halalbihal”. Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja, mereka mulai menyusun kekuatan dan persatuan bangsa ke depan, sejak saat itu berbagai instansi pemerintah melakukan halal bihalal hingga saat ini tradisi tersebut masih berjalan.

Kedua halal bihalal ditinjau dari bahasa atau linguistik. Kata halal dari segi bahasa terambil dari kata halla atau halala yang mempunyai berbagai bentuk dan makna sesuai rangkaian kalimatnya. Makna-makna tersebut antara lain, menyelesaikan problem atau kesulitan atau meluruskan benang kusut atau mencairkan yang membeku atau melepaskan ikatan yang membelenggu. Dengan demikian, jika memahami kata halal bihalal dari tinjauan kebahasaan ini, seorang akan memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadinya putus menjadi tersambung kembali. Hal ini dimungkinkan jika para pelaku menginginkan halal bihalal sebagai instrumen silaturahim untuk saling maaf-memaafkan sehingga seseorang menemukan hakikat Idul Fitri.

Dari kedua hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa halal bihalal mempunyai tujuan untuk menyambung hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dari sebuah konflik dan berbuat baik secara berkelanjutan sepanjang tahun hingga bertemu dengan Idul Fitri berikutnya. Halal bihalal bukan hanya sekedar ritus keagamaan namun juga kemanusiaan, kebangsaan dan tradisi positif karena mewujudkan kemaslahatan bersama.

Pengadilan Agama Sanggau sebagai salah satu lembaga pemerintah juga tidak ketinggalan dalam melakukan ritual halal bihalal, sesaat setelah hari raya Idul Fitri tahun 1445H semua keluarga besar Pengadilan Agama Sanggau berkumpul di Kantor Pengadilan Agama Sanggau, saling bermaaf maafan, dan berusaha menyertakan setiap keburukan dengan berbuat baik.

Ketua Pengadilan Agama Sanggau, Hasyim Alkadrie menyampaikan “aktifitas kita sehari hari lebih banyak dilakukan di kantor daripada di luar kantor bahkan keluarga, maka sangat mungkin terjadi pergesekan dan persinggungan antar teman sekantor, untuk itu dimomen halal bihalal ini kita memaafkan satu sama lain, sehingga keharmonisan tetap terjaga dan kinerja kita bisa menjadi lebih baik dan selalu meningkat”.

Acara halal bihalal di Pengadilan Agama Sanggau disusun sedemikian rupa, berkunjung dari satu rumah pegawai Pengadilan Agama Sanggau ke rumah pegawai yang lain hingga ditutup oleh penghuni mess pengadilan Agama Sanggau yang digelar hari Senin, 13 Mei 2024 di ruang terbuka lantai 2 gedung Pengadilan Agama Sanggau. Setelah acara ramah tamah dilanjutkan dengan diskusi mengenai peningkatan pelayanan yang dipimpin langsung oleh ketua Pengadilan Agama Sanggau, Hasyim Alkadrie.

Diharapkan dengan semakin seringnya diskusi dilakukan baik secara formal maupun non formal bisa mengurai kesenjangan dan memecahkan masalah. (MJ)

• 

• 

Dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) terhadap hasil kinerja di Pengadilan Agama Sanggau (PA Sanggau), Hasyim Alkadrie, Ketua PA Sanggau mengajak seluruh aparatur di PA Sanggau melakukan monev kinerja triwulan pertama di tahun 2024 ini pada hari Senin tanggal 01 April 2024.

Bertempat di ruang sidnag utama PA Sanggau, seluruh aparatur mulai dari Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fugsional hingga PPNPN mengikuti rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua PA Sanggau dengan tertib. Dalam monev kali ini, Ketua PA Sanggau mengingatkan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum libur panjang menjelang lebaran. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki bebrapa kewajiban dan tugas-tugas yang harus disampaikan pada triwulan 1 ini. Untuk itu, Hasyim berharap agar hal tersebut dapat ditunaikan sebelum libur lebaran agar fokus pekerjaan bisa lebih optimal setelah usai menjalani libur panjang.

• 

•