Pematokan Ulang Tanah Rumah Dinas Pejabat PA Sanggau

SANGGAU, pa-sanggau.go.id. Sebagai salah satu wujud mengamankan aset-aset BMN yang ada, Pengadilan Agama Sanggau pada Kamis, 27 Oktober 2016, mengadakan pematokan ulang batas-batas tanah yang direncanakan untuk rumah dinas pejabat Pengadilan Agama Sanggau. Ditemani para petugas dari BPN Sanggau, pemilik asal lahan, Tim inventarisasi aset Pengadilan Agama Sanggau yang dipimpin langsung oleh Sekretaris PA Sanggau turun ke lapangan mengecek langsung  batas-batas tanah tersebut. Setelah ditelusuri ternyata tanah tersebut telah menjadi hutan belantara dan patok-patok yang merupakan bukti batas-batas tanah susah untuk ditemukan.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menemukan batas tanah asal yang pernah dilakukan sebelumnya untuk menerbitkan sertifikat Tanah tersebut. Menurut info dari ibu Atik yang merupakan pemilik asal tanah serta Norman, mantan honorer PA Sanggau (kini telah menjadi Jurusita pengganti Pengadilan Agama Sanggau) yang pernah mengikuti pengukuran tanah tersebut, ada satu patok yang telah dibuat,yaitu kayu belian. Oleh karena itu, tim dengan membawa parang, arit dan cangkul berusaha menebas rumput-rumput liar dan kayu-kayu untuk mencari patok tersebut. Setelah kurang lebih satu jam mencari, barulah dijumpai kayu belian yang menjadi patok tanah. Berdasarkan pengakuan dari Bi Atik bahwa hanya kayu belian tersebut yang masih tersisa sebagai batas tanah, sedangkan yang lainnya sudah hilang. Dengan demikian untuk menemukan batas tanah yang lainnya harus dilakukan pengukuran ulang dengan membandingkan dengan tanah-tanah orang lain yang bergandengan dengan tanah milik PA Sanggau.

Setelah berjuang selama lebih dari tiga jam melakukan pengukuran ulang, tim inventarisasi BMN, petugas BPN dan pemilik asal tanah akhirnya berhasil melakukan pematokan ulang terhadap tanah tersebut. Perjuangan yang disertai dengan letih dan keringat yang bercucuran deras di tubuh, badan yang luka tergores-gores oleh rumput-rumput liar dan kayu-kayu tajam terbayar dengan keberhasilan tersebut. Memang betul kata falsafah, setiap ada kemauan pasti ada jalan. Tim yang semula pesimis untuk menemukan batas-batas tanah tersebut karena harus berhadapan dengan hutan belantara akhirnya berhasil melaksanakan pematokan tanah.

Sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan tersebut kegiatan ini dilanjutkan dengan makan-makan nasi bungkus. Perlu diungkapkan juga di sini bahwa tanah PA Sanggau telah dikelilingi oleh kebun-kebun yang ditanami dengan cabai, ubi, dan kacang-kacangan. Sungguh sedap rasanya makan berami (bersama-sama) sambil menikmati hamparan kebun tersebut. Terasa berbeda jauh dengan makan di restoran. Kami serasa diajak bernostalgia dengan cerita para petani yang makan di pondok yang terletak di pertengahan sawah setelah mereka seharian bekerja mencangkul sawah.

Semoga patok-patok baru yang kami pancang di tanah tersebut tidak hilang lagi sehingga memudahkan kami untuk membuat rumah dinas para pejabat Pengadilan Agama Sanggau apabila Mahkamah Agung mengalokasikan dana untuk pembangunan rumah dinas tersebut